Monday, October 11, 2010

Rumahmu Dipesakitanku

Disini tempat ku mulai merajut mimpi
Mengemas pusara berbuah ari
Nyaman tentram penuh pelangi
Elok, permai bergelar permadani dari padi

Seketika aku tersendak,
Bangun dari dunia penuh mimpi
Sungguh hina kau pencuri
Hanya duduk, emaspun datang sendiri
Emas dari pesakitanku yang penuh dengan mimpi

Tak terbayangkan kelak kau digelontori
Di hina banyak kaum pemimpi

Hingga datang saat itu
Ketokan palu mulai memutuskan nasibmu
Mengantarkan kau jauh pergi ke pintu taubatku
Bergandeng Lembut para sipir bui

Hari ini

Sandiwaramu mulai kau lepas lagi
Kau jual emas murniku
kau rayu pejabatku
Dengan cumbuan manis ala sifatmu

Diam-diam kau bangun hotel di kabinku
Kau pasang photo bugilmu
Dan kau alirkan penyejuk ruangan kawan-kawanku dengan obat penenangmu

Hari ini aku menjalani separuh mimpiku
Dari Dakwaan seumur hidupku
Dalam sepi aku berdzikir
Bertemu malaikat dermawan nan cengar-cengir
Pengantar suci bertemu Tuhan pemurah hati

(Jember, 2010)

No comments:

Post a Comment