Disini tempat ku mulai merajut mimpi
Mengemas pusara berbuah ari
Nyaman tentram penuh pelangi
Elok, permai bergelar permadani dari padi
Seketika aku tersendak,
Bangun dari dunia penuh mimpi
Sungguh hina kau pencuri
Hanya duduk, emaspun datang sendiri
Emas dari pesakitanku yang penuh dengan mimpi
Tak terbayangkan kelak kau digelontori
Di hina banyak kaum pemimpi
Hingga datang saat itu
Ketokan palu mulai memutuskan nasibmu
Mengantarkan kau jauh pergi ke pintu taubatku
Bergandeng Lembut para sipir bui
Hari ini
Sandiwaramu mulai kau lepas lagi
Kau jual emas murniku
kau rayu pejabatku
Dengan cumbuan manis ala sifatmu
Diam-diam kau bangun hotel di kabinku
Kau pasang photo bugilmu
Dan kau alirkan penyejuk ruangan kawan-kawanku dengan obat penenangmu
Hari ini aku menjalani separuh mimpiku
Dari Dakwaan seumur hidupku
Dalam sepi aku berdzikir
Bertemu malaikat dermawan nan cengar-cengir
Pengantar suci bertemu Tuhan pemurah hati
(Jember, 2010)
No comments:
Post a Comment