Monday, October 11, 2010

Surbanku Terbang Ke Bali

Bali merupakan tempat yang selalu ada dalam mimpi
Tak pernah kutemui atau hanya sekedar basa basi

Rumahku di pulau kecil berayun ombak gelonggongan
Tempat terpencil yang sulit mememukan TV
Berjajar santri berkalung surban putih

Akupun selalu kehilangan informasi dan kegiatanku belajar kitab suci
Demi terkasih dalam 27 tahun hidup ini

Dua kali terdengar bisikan mesra para petani garam
Bali terinfeksi bom bunuh diri
Aku menjadi bingung sedang apakah yang terjadi

Hari ini mataku bercinta dengan sosok yang bernama Bali
Dikelilingi laut tak jauh beda saat dimana aku terlahir

Mata terperongoh
Hati Terkesan pilu tak sadarkan diri

Manusia tak ada harganya lagi
Payudara beradu saing bak matahari kelabu
Rambut kemaluannya terlihat jelas mengungguli rambut di kepalaku
Pelukan, ciuman bahkan persenggamaan telihat begitu suci
Domisili air putih tergantikan alkohol murni

Tanah ini membutuhkan revitalisasi harga diri
Untuk sebuah jati diri
Menutupi kesucian ajaran Tuhan agung pulau ini
Tapi satu hal yang pasti, posisinya tak tergantikan sebagai pemasok devisa negeri

(Jember, 2009)

No comments:

Post a Comment